Headlines News :
Home » » KENDALIKAN HAWA NAFSUMU

KENDALIKAN HAWA NAFSUMU

Written By Unknown on Minggu, 10 Maret 2013 | 00.46





PERJUANGAN MELAWAN NAFSU.


Assalamu 'alaikum,wr.wb.

Para sahabat DKM At-taqwa yang dirahmati Allah Swt. Mudah-mudahan kita semua senantiasa berada dalam lindungan, Rahmat dan Ridlonya, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah azza wa jalla. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Habiballah, Nabiyyulah, Rasulullah Muhammad Saw, juga pada keluarga dan para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Seandainya tidak ada medan peperangan melawan hawa nafsu maka pastilah tidak dapat dibuktikan perjalanan seorang hamba menuju Allah. Karena tidak ada jarak yang memisahkan antara dirimu dan Allah sehingga kendaraanmu sangat cepat menempuhnya. Dan tidak ada yang dapat memutus hubunganmu dengan Allah sehingga dapat dengan mudah disambung oleh kedekatan hubunganmu".

"Yaa... Allah...
Pada setiap kejelekanku membuat mulutku kelu dan bisu, tetapi pada saat itu kemuliaan-Mu yang membuat aku bicara. Dan setiap sifat-sifatku telah membuat diriku kecewa, menyesal dan berputus asa, namun karunia dan kasih sayang-Mu pula yang membukakan harapan dan keinginan perjuanganku".

Sejatinya dekatnya Allah dapat dilihat dan dirasakan didalam hati kecil kita, hal ini sebagai bukti bahwa Allah secara hakiki adalah sangat dekat bahkan terlalu sangat dekat dan senantiasa memperhatikan dan mempedulikan kebutuhan-kebutuhan hamba-hamba-Nya. Allah SWT berfirman :

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah) bahwasanya AKU adalah dekat. AKU mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". ( QS. Al-Baqarah: 186 ).

Dalam surat yang lainpun Allah SWT berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan Kami lebih dekat daripada urat lehernya".( QS. Qaf: 16 ).

Dari ayat tersebut diatas dapatlah diresapi dan dipahami bahwa Allah memang sangat dekat bahkan terlalu sangat dekat dengan hamba-Nya walaupun Allah tidak terlihat dengan mata telanjang atau secara kasat mata. Ini sesuai dengan apa yang menjadi firman-Nya :

"Dan Kami lebih dekat kepadamu daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat".
( QS. Al-Waqi'ah: 85 ).

Rasulullah saw bersabda :

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku maka AKU ijinkan untuk diperangi. Dan tidak ada pendekatan hamba-Ku kepada-Ku yang lebih AKU senangi dari apa yang telah AKU wajibkan. Dan hamba-Ku tidak berhenti mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah yang sunnah sampai AKU mencintainya. Jika AKU mencintainya maka AKU menjadi pendengaran yang digunakan mendengar, mata yang digunakan melihat, tangan yang digunakan bekerja, dan kaki yang digunakan berjalan. Jika dia memohon kepada-Ku maka pasti akan AKU beri. Dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka pasti akan AKU lindungi".( Shahih Bukhari, juz XX, hal.158, no.hadits 6021).

Para Ulama tasawuf dan para ulama ahli hikmah, menyatakan bahwa pada diri manusia terdapat 7 (tujuh) nafsu, antara lain :
1.    Nafsul Amaroh 
     Yang mempunyai sifat ; Kikir (pelit), Semaunya sendiri, selalu mengikuti hawa nafsunya 
     sendiri.
2.    Nafsul Lawwamah
     Yang mempunyai sifat ; Pemberontak, ujub, riya’, menindas, berbohong (dusta), Lupa 
     kepada Allah.
3.    Nafsul Mulhimah
     Yang mempunyai sifat ; Dermawan, lapang dada, rendah hati, sabar, tabah dalam derita 
     dan selalu bertaubat.
4.    Nafsul Muthmainnah
     Yang mempunyai sifat ; Tidak kikir, tawakal, ikhlas, syukur dan ridlo.
5.    Nafsul Rodliyah 
     Yang mempunyai sifat ; Keselarasan 4 (empat) unsur yang ada pada diri manusia kepada 
     Alloh.
6.   Nafsul Mardliyah  
    Yang mempunyai sifat ; Taslim, husnudzon kepada Alloh, selalu syukur atas nikmat-nikmat
    Allah
7.    Nafsul Kamilah 
    Yang mempunyai sifat ; Ilmul yaqin, ‘ainul yaqin, haqqul yaqin, kedermawanan, zuhud, waro’ 
    dan keselarasan dengan Allah SWT



Dekatnya seorang hamba dengan Allah disebabkan oleh adanya "NAFSU MUTHMA'INNAH". Seandainya tidak ada nafsu muthma'innah tersebut niscaya dekat dengan Allah adalah bualan atau sekedar hanya angan-angan belaka.

Sedangkan yang dimaksud dengan NAFSU MUTHMA'INNAH" adalah adanya semangat yang membara dan bersungguh-sungguh yang muncul dalam beribadah. Karena dia dapat merasakan kenikmatan ibadah yang tiada taranya, sehingga muncullah tekad dan keinginan untuk senantiasa semangat dalam melakukan ibadah hanya bermohon keridhoan-Nya dan semata tertuju untuk berlatih menjadi Kekasih Allah dan hanya ingin menjadi “KEKASIH ALLAH SWT”.

 Untuk itu dengan memperbanyak dzikrulloh (selalu ingat kepada Allah) dalam setiap saat dan waktu serta ditambah dengan tafakur/ tadabbur akan keagungan Allah SWT, hal tersebut dapat membentuk/ menjadikan benteng dari godaan syaithan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
 "Dzikrulloh adalah benteng dari godaan syaithan" 

Banyak cara dan upaya yang dapat kita lakukan untuk memperbaharui iman kita, yang terkadang naik-turun agar dapat lebih baik, maupun mengahalau godaan hawa nafsu dan syaithan melalui sarana dzikrulloh dan tafakur, salah satunya adalah :
1.    Mengagumi kebesaran, keagungan, dan keesaan Allah SWT, atas segala ciptaanNya baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi, beserta seluruh isinya ; Langit yang tak bertiang, bumi yang menghampar, planet-planet yang tidak pernah bertabrakan, matahari, bulan, hewan, tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk lainnya yang merupakan bukti dari Kekuasaan Allah SWT.
2.    Kita harus sadar, bahwa manusia dimuliakan oleh Allah SWT dari makhluk-makhluk lainnya (Fii ahsani taqwim)
3.    Membaca dan memahami Al-qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, hauqalah, basmalah, bersholawat atas Nabi dan amaliah-amaliah lain-lainnya.

Tentunya semua itu harus dilakukan dengan ikhlas dan penuh rasa syukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Alloh SWT, yang apabila kita hitung seluruh nikmat itu, kita tidak akan mampu menghitungnya (Fabi ayyi ‘alaa irobbikuma tukadziban), serta hanya mengharap RidloNya. Dengan demikian selain perintah sholat yang merupakan kewajiban bagi kita semua, untuk menjaga iman., akhlaqul karimah dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT, yakni berupaya sekuat tenaga untuk istiqomah terhadap dzikrulloh, tafakur/ tadabbur, walaupun dalam hitungan atau jumlah yang sedikit akan tetapi terus-menerus/ dawam. Maka Alloh SWT telah berjanji dan berfirman dalam Al-Qur’an (Surat Al-Ahqaf ayat 13) terhadap orang-orang yang istiqomah di jalan Allah : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah*) maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita".
*) Istiqamah  ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal  yang saleh.
Artinya : Tidak takut, kecuali hanya kepada Alloh saja, bila berada dalam jalan kebenaran (Shirotol mustaqim), dan tidak akan merasa khawatir terhadap segala ujian dan cobaan Allah kepada dirinya. Karena hanya dengan kembali kepada Allahlah seluruh permasalahan dapat terselesaikan.

Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberikan Taufiq, Hidayah, Rahmat serta keberkahan dari Allah SWT, agar kita semua senantiasa berada dalam jalan shirotol mustaqim,  selalu berada dalam lindungan dan ridloNya, sehingga kita semua dijadikan hamba-hamba Alloh yang senantiasa bersyukur, ikhlas, tawadhu, waro’I,  husnudzon kepada Allah, dan dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang ahli ‘ibadah, ahlil qur’an yang selalu istiqomah dalam pengamalannya. Kita bermohon agar kita semua dikaruniai panjang umur, sehat wal afiat untuk ‘ibadah, dimudahkan rizqi yang halal dan berkah, dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah dengan anak-anak yang soleh-solihah yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Wallahu 'alam bish-showab
Wassalamu ‘alaikum wr.wb. Semoga bermanfaat





Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dakwah DKM MASJID AT' TAQWA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zack Template