Bismilahirrahmanirrahim
AssalamualaikumWr. Wb.
Saudaraku,sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT selain menganggung-agungkan nama-nama baik Allah (Asmaulhusna) dengan cara meningkatkan amal-amal ibadah lain,sebagai bentuk rasa syukur hidayah Islam,Iman dan Ikhsan dengan berbagai nikmat karunia, dan keberkahan hidup untuk terus dipergunakan sebesar-besar beribadah kepada sang Khaliq.
Sebab, dengan sejumlah fenomena alam dunia sekarang ini sudah menujukkan betapa dahsyatnya godaan berbagai kenikmatan hidup yang kadang-kadang jauh dari agama, jika kita bisa menghindar berbagai godaan bersyukurlah bahwa kita masih dalam lindungan Allah SWT,amin.
Padahal Nabi Muhammad SAW sendiri dengan susah payah mengajarkan berbagai ilmu agama Islam yang diridoi oleh Allah SWT dengan rasa sayang, sabar,tekun,ulet, pengorbanan bahkan sampai dikejar-kejar hendak akan dibunuh oleh kaum Kafir khurais tetap konsisten untuk terus menyebarkan.Alhamdulillah,berkat Allah serta perjuangan Nabi Muhammad SAW agama Islam penyelamat dunia dan akhirat telah sampai kepada kita semua.Semoga kita tetap istiqomah dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya,untuk menjadi umat-Nya bisa selamat dunia dan akhirat,amin.
Saudaraku, kadang-kadang kita terkecoh berbagai penampilan dan sering kali tampil di berbagai media bahkan acap kali membaca di koran atau melihat di televisi para pemimpin/tokoh baik dari kalangan legislatif, eksekutif maupun dari yudikatif, baik level atas, menengah atau level bawah yang terjerat kasus hukum, padahal orang-orang ini merupakan publik figur yang seharusnya menjadi “teladan” bagi orang banyak.”
Hampir semua kasus yang menimpa selalu terkait dengan tidak tahan godaan dunia, baik berupa harta/materi dan tahta/kekuasaan/jabatan. Mereka yang laki-laki terjerat wanita dan sebaliknya. Masyarakat umum selalui berpikir sederhana bahwa pemimpin itu lebih baik dari yang lain dan menjadi rujukan contoh teladan dalam kehidupannya.
Para pemimpin, hati-hatilah dengan godaan dunia karena hakikat dunia adalah permainan dan senda gurau serta bisa jadi kesenangan yang menipu, terbatas dan sementara, tetapi merupakan bekal dalam perjalanan atau jembatan menuju akhirat. Kita harus hati-hati seperti diingatkan oleh Rasulullah SAW: “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” (HR Bukhari dari Ibnu Umar).
Kekeliruan sebagai pemimpin dalam penampilan yang sering bikin mengelus dada masyarakat umum, seperti mobil, rumah, HP, pakaian dan assesories lainnya ingin keluaran terbaru mengikuti perkembangan walaupun tidak sesuai kemampuan.
Biarlah kalau bisa dengan cara mengutang ke sana kemari di luar kemampuan gaji dalam membayarnya, yang penting gaya dan penampilan terpenuhi, dibilang “wah” oleh keluarga besar, sukses dalam karir dan kepemimpinan.
Inilah sebenarnya awal dari penyalahgunaan wewenang KKN dalam kepemimpinan karena mengikuti tuntutan yang tidak logis dan pamer kepemimpinan lantaran terjebak dengan pujian semu yang menjerumuskan.
Manusia diciptakan Allah SWT sebagai pemimpin yang harus memakmurkan bumi, maka mereka harus menguasai dunia atau harta dan bukan dikuasai oleh harta. Sebagaimana doa yang diungkapkan oleh Abu bakar Ra: “Ya Allah, jadikanlah dunia di tanganku, bukan masuk ke dalam hatiku.”
Seperti itulah seharusnya seorang pemimpin, harus hati-hati dengan godaan harta, harus memberi teladan tentang pengorbanan total dengan segala harta yang dimiliki, bukan malah mencontohkan kepada pengikutnya atau rakyatnya sifat ambisius terhadap harta. Padahal kita tahu mengikuti hawa nafsu itu tidak pernah ada puas-puasnya.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadistnya yang terkenal (disebut hadist Wahn) : “Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung tempat makanan. Berkata seorang sahabat, “Apakah karena kita sedikit pada saat itu?” Rasul SAW bersabda:
“Bahkan kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian. Dan Allah memasukkan ke dalam hati kalian “Wahn”. Berkata seorang sahabat, “Apakah Wahn itu wahai Rasulullah SAW?” Rasul SAW bersabda: “Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Daud).
Dunia dengan segala isinya ini adalah godaan yang banyak menipu manusia. Rasulullah SAW telah memberikan peringatan dengan sabdanya: “Sesungguhnya dunia itu manis dan lezat dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu, kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa Bani Israel disebabkan wanita.” (HR Muslim).
Secara umum godaan kehidupan dunia dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk yaitu harta, tahta dan wanita, sebagaimana tertera dalam penjelasan berikut ini:
Godaan Harta. Godaan harta termasuk bentuk fitnah yang sangat dahsyat yang dikhawatirkan Rasulullah SAW. “Dari Amru bin Auf al-Anshori ra bahwa Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin al-Jarrah ke al-Bahrain untuk mengambil jizyahnya.
Kemudian Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa harta dan orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah. Mereka berkumpul untuk salat Subuh dengan Nabi SAW. Tatkala selesai dan hendak pergi mereka mendatangi Rasul dan beliau tersenyum ketika melihat mereka, kemudian bersabda: “Saya yakin kalian mendengar bahwa Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa sesuatu?” Mereka menjawab: “Betul wahai Rasulullah.”
Rasul bersabda lagi: “Berikanlah kabar gembira dan harapan apa yang menyenangkan kalian, demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi orang-orang sebelummu dan kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).
· Godaan Tahta/Kekuasaan. Godaan terjadi setelah berkuasa atau mendapatkan jabatan. Sering lupa dengan niatnya yang baik itu. Yang ada bagaimana mempertahankan kekuasaan/jabatan dan berusaha untuk terus meraih kekuasaan yang lebih tinggi lagi. Rasulullah SAW selalu mengingatkan: “Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanat padanya (menjaga amanat) dan tidak ada agama bagi yang tidak ada janjinya baginya (memenuhi janji).” (HR Imam Ahmad).
Godaan kekuasan ini juga dapat menimpa gerakan dakwah. Godaan yang paling dahsyat adalah perpecahan, saling menjatuhkan, saling menjelekkan dan bahkan saling memfitnah. Semua itu pernah terjadi dalam Islam. Semoga kita semua diselamatkan dari bentuk fitnah ini.
· Godaan Wanita. Allah SWT berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran 14). Dan sabda Rasul SAW: “Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita.” (HR Bukhari dan Muslim).
Godaan wanita dapat menimpa siapa saja. Banyak pemimpin yang jatuh karena godaan wanita. Fitnah wanita juga dapat menimpa para tokoh lainnya. Bahkan ada salah satu hadist paling terkenal dalam Islam, yaitu hadist Niat yang sebab keluarnya karena ada salah seorang yang hijrah ke Madinah untuk menikahi wanita bernama Ummu Qois, maka dikenallah dengan sebutan Muhajir Ummu Qois.
Untuk mengantisipasi semua bentuk godaan dunia kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berlindung dari keburukan godaan dunia. Mengokohkan pribadi kita sehingga menjadi jiwa yang selalu bersyukur kepada-Nya ketika mendapat kenikmatan dan bersabar dalam menerima ujian hidup, bukan sebaliknya menjadi jiwa materialis atau hubbuddunya.
Kita juga harus mengokohkan pemahaman kita tentang hakikat dunia, risalah manusia dan keyakinan tentang adanya kehidupan akhirat, adanya surga dan neraka. Kepemimpinan itu amanah. Janganlah kita mengkhianati amanah itu.
Sesuai firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al-Anfaal 27).
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !