Headlines News :
Home » » Persiapkan Diri Menghadap Allah SWT

Persiapkan Diri Menghadap Allah SWT

Written By Unknown on Selasa, 29 Oktober 2013 | 02.00


Bismilahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.

Saudaraku dimanapun berada, marilah terus memuji segala pujian hanya untuk Allah, atas berbagai rahmat, nikmat dan hidayah Islam, Iman dan Ikhsan terus kita tingkat dengan berbagai amalah ibadah lain hanya untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, amin semoga senantias istiqomah.

Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan umat semoga kita semua termasuk umat Nabi Muhammad senantiasa mengamalkan segala contoh dan teladan-Nya, amin.

Saudaraku se Iman, pada kesempatan ini sengaja kami meramu berbagai sumber terkait dengan soal kematian dan kemudian menjadi penghuni kubur. Hal terasa sangat menakutkan, namun demikian setiap yang bernyawa termasuk manusia pasti akan mengalami sebuah kata bernama kematian dan alam kubur. Untuk menghadapi kematian dan alam kubur mari terus meningkatkan amal ibadah agar kelah kita semua termasuk dalam kematian dan di alam kubur khsunul qotimah, amin....ya raobal alamin.  


Sebagaimana gambaran dalam tulisan ini, akan menggantung berbagai pertanyaan bagaimana suasana malam pertama di alam kubur?  Bagaimana kedasyatan siksaannya? Dan dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur? Serta bagaimana kaedah menjemput kematian terindah ?

Setiap makluk bernyawa pasti merasakan sebuah kata bernanama kematian. Karena itu, wahai jiwa yang tenang, pulanglah kehadirat Allah dengan gembira dan diridhai, masuklah dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuk pula dalam syurga-Ku…”

Hal ini pasti merasakan bagaimana indahnya kebahagian, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa melihat canda tawa  anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh anak-anaknya. Kemudian tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia dijemput oleh kematiannya

Bernama sakarat atau Sakaratul Maut….

Tentang akan  datang sakaratul maut itu benar, kadang-kadang kita akan selalu lari dari padanya tapi tidak berdaya dan tak bisa. Maka saat itu, akan ngeri ancaman kepada setiap  jiwa datang dengan malaikat yang jadi saksi, namun bagi mereka ada sebagian sungguh kami lalai akan kenyataan ini, maka disingkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga penglihatanmu menjadi jelas, hal sebagaimana dalam Quran surat : 19-22 .

Malam itulah malam pertama dia  berada dalam alam kubur… sendiri dihinggapi rasa kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib, hanyalah amal… inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda… malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan… inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah.. menempati liang lahad yang gelap dan sempit… kemarin malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib… tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga… pada malam ini kita baru sadar..

Ternyata, harta, keluarga dan pekerjaan serta pangkat menjadikan lalai kepada sang Khaliq untuk beribadah dan menjauhi segala larangannya,  sebagaimana Firman Allah SWT , “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu” (At-Takatsur: 1-3)

Inilah malam awal pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka, inilah kematian datang dengan tiba-tiba, datang tepat pada waktunya, tidak lambat dan tidak cepat, merangut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia,  tidak pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sehat atau sakit, datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini dicintai dan dijalani, padahal ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa.

Banyaknya orang beranggapan  untuk menangguhkan Malaikat pencabut nyawa  untuk undurkan waktu kematiannya, setiap manusia akan menghadi realiti kematian, sudah siap atau tidak tetap akan mengalami ajal berupa roh terpisah dari badan. Oleh karena itu,  Rasulullah SAW bersabda “ Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekal  setelah kematiannya..” Marilah kita siapkan bekal untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti… demi Allah, tiada yang sanggup menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh.

Metode Menjemput Kematian

Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan. Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya, sebagaimana menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya. Karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang menuju kepada kematian kita.

Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil hotel diatas perut pasanganya, seorang penagih lintah darat  mati ketika menghisapnya, dan seorang penjudi mati diatas meja judinya serta  kita juga  pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya.

Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista… inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR… sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayang… hilanglah sudah… semua gemerlapnya DUNIA… RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan… ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus… ANAK, yang padanya darah daging kita… ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh kita… dan PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya… KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan… tapi kini hari itu telah pergi… masa pun telah tiada… yang tersisa hanya dosa… yang terus terbayang…

TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya… ANAK, yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM… ORANG TUA, yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan… SAHABAT KARIB, yang meminta bantuan kita biarkan… dan KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita kecewakan…

Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku… agar boleh ku lunaskan segala urusan… lilitan hutang yang belum terbayar… banyaknya AMANAH dan KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan… beribu JANJI yang sering diingkari… dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi… namun kini, PINTU-MU… sudah tertutup rapat… bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak bererti… dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN… merasakan PENDERITAAN yang PANJANG yang tiada berakhir… SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai PENASIHAT..??? Semoga selagi masih.

Kisah Nyata Wanita Mabuk Mati

Pada bagian lain, ini mengisahkan sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar di hotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibu kota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak di tengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang PSK yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak di tengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak.

Wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar. Belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan. Lalu tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan.

Tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang. Paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya. Perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yang berasal dari termos yang penyok sekaligus meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak-gerak, terkejang- kejang, lalu diam untuk selamanya. Pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.

Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis. Wanita kedua tampak kaget, “Hei…apa aku tak salah lihat?” serunya dengan pandangan keheranan.

Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu padaNya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” Belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat-ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al- Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla.

Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaan Al- Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata si penelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya.

Temannya berkata lirih, “Bagaimana sih caranya bertobat..?” Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al- Qur’an dan ibadah-ibadah Indah lainnya.

Tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya. Tapi…., aku butuh ketenangan.” Wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah. Namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.

Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat ke rumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan.

Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tersebut yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh- gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai. Si ibu berteriak menjerit-jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali.

Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya. Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya.

Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur. Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran… semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu-kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan.

Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus.

Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.

Wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu.

Firman Allah : “Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. ” (QS:Al-Hasyr-21).

Waalaikum Salam Wr. Wb.

Semoga bermanfaat
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dakwah DKM MASJID AT' TAQWA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zack Template