Headlines News :
Home » » Ayat Al-Quran dan Hadist Nabi, Sulit Dipraktekkan

Ayat Al-Quran dan Hadist Nabi, Sulit Dipraktekkan

Written By Unknown on Minggu, 12 Mei 2013 | 02.06



Bismillahirrohmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudaraku jamaah dimanapun berada, sejatinya tak seindah sebuah tutur kata terurai  dalam setiap ayat Allah di Al-Quran dan hadist nabi Muhammad SAW, kendati mereka mengetahui secara jelas makna dari  arti sebuah kemakmuran rumah Allah bernama masjid.

Namun ironis sekali, dalam praktek sangat sulit untuk dibuktikan dengan amalan ibadah sehari-hari. Lebih-lebih  diwarnai dengan berbagai bumbu dunia terasa sangat menyedapkan. Padahal, hal tersebut tak lebih  hanyalah sebuah fatamorgana semata. Pada akhirnya menghasilkan hampa alias tak lebih dari  sebuah makna kiasa  pepesan kosong.

Kalau kita mencermati secara seksama sesungguhnya Allah SWT maha  mengetahui apa yang tampak dan disembunyikan. Hal ini sebagai gambaran begitu sangat rapuh kita saat berhadapan antara kepentingan tertentu  dengan semata-mata mengiklaskan kepadaNya.

Maka terjadi pergulatan dahsyat bukan main, sudah barang tentu kalau ini terus terjadi akan  menggegoti hati yang  gundah gulana lebih-lebih mengklaim baik hanya untuk kita kita semata notabene akan menjadi sebuah amalan hampa belaka.

Seyogyanya, menjadi standar adalah panji-panji bernama ke-iklasan tentu sangat mudah diucapkan dan sangat sulit untuk diamalkan dalam sehari-hari kita, malahan kadang-kadang  tak menyadari telah menghambakan diri untuk menghambat jalan menuju Allah SWT dengan berbagai dalih dan klaim tertentu. Hanya berbisik dalam hati,  Subhanallah Wallahu Akabar.....

Perlahan tapi pasti, sebuah ungkapan memakmurkan masjid sejatinya dan kadang kala tak menyadari untuk ikut menghambat dalih untuk sekaligus memakmurkan rumah Allah. Nyata-nyata menghambat dan menyulitkan penggalangan dana untuk sebuah pengerjaan renofasi sebuah masjid sudah barang tentu sudah  jelas sebelumnya sudah diputuskan dan sekaligus dimusyawarahkan bersama dan tinggal sosialisasi nyata masih harus dibahas.

Cerminan ini sangat mengagetkan bahkan dengan penuh tanda tanya ada apa gerangan hal tersebut dilakukan ? .

Hal ini tergambar pada saat tindaklanjut rapat, pada Sabtu (11/05/2013) malam. Dimana seharusnya tinggal sosialisasi hasil keputusan rapat tentang rencana penggalangan kekurangan dana renofasi yang sudah diputuskan bersama untuk diperkuat disosialisasikan ternyata pada rapat tersebut baru akan membahas, celaka. Busyet dehhh.

Lebih-lebih dalam maklumat sang pucuk pimpinan tersebut, dengan dalih klaim warga sudah barang tentu segala sesuatunya harus melalui pengurus rukun tetangga cap rekomendasi sebagai azas legal formal alias halal sebagai ukuran.

Akhirnya terjadi sebuah kata bernama .......terkesan mengkerdilkan, karena dimaklumat sendiko dawuh segala urusan akan menjadi otoritasnya termasuk  dalam segala bentuk surat menyurat adalah menjadi kewenangan bernama  perangkat wilayah yakni rukun warga dan sekaligus pengumpul rukun tetangga.

Diingatkan... ! Kalaupun, pihak pengurus DKM ingin sendiri penggalangan donatur renof tersebut  dipersilahkan. Tapi perlu diketahui, bahwa sesungguhnya semua warga muslim di perumahan ini bukan mutlak jamaah masjid di sini.

Lebih-lebih miris lagi, saat mendengar salah seorang tokoh mengungkapkan kekecewaan kepada pengurus DKM dinilai sangat buruk lebih baik mencari pendanaan pengerjaan pembangunan masjid adalah dengan cara mencari di pinggir-pinggir jalan.

Lihat bagaimana cara mencari sodakoh dan infak untuk kegiatan pembangunan masjid di pinggir jalan, mereka memberikan sodakoh dan infaknya sesuai dengan kehendak disertai kemampuan hati untuk beramal dengancara iklas sesuai  berapapun besarannnya.

Namun pembahasan tak sebatas seputar penggalangan dana renof masjid, sang pucuk pimpinan tersebut dalam waktu dekat juga akan melakukan pembahasan pemakaman jamaah muslim. Padahal dahulu rapat telah memutuskan menjadi kewenangan DKM masjid setempat, kini akan dirapatkan lagi.

Mendengar hal ini sempat tercetus plinplan, atau mungkin tolol,  dungu, pikun dan tak mengerti aturan telah diputuskan bersama,  kembali dimentahkan. Dengan demikian, kesimpulan bahwa sangat susat apabila seseorang ingin sesuatu tertentu akirnya segala apapun menjadi kepentingannya.

Termasuk soal amal saja dijadikan  bahasan jelimet sampai pusing tujuh keliling dengan cara dibakukan atas nama dirinya.

Mudah-mudahan hal ini tak berlanjut terus semoga Allah SWT senantiasa memberikan penerangan dan jalan bagi orang-orang bingung, bimbang dan banyak menafsirkan sesuatu sesuai dengan kehendak hati.

Subhkanallah Walhamdulillah Wallahu Akbar, segala puji dan patut dipuji hanya Allah SWT semoga senantiasa dalam lindungan-Nya. Senantiasa istoqomah dalam memajukan rumah Allah dan memakmurkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Semoga menjadi instropeksi kita
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dakwah DKM MASJID AT' TAQWA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zack Template