Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saudaraku dimanapun berada, mari bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas berbagai limpahan rahmat, karunia dan hidayah berupa Iman, Islam dan Ihksan semoga kita lebih meningkatkan amal-amalan ibadah lain sehingga termasuk tergolong orang-orang tergoong diridhoi Allah SWT, amin.
Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan alam contoh dan tauladan seluruh umat manusia Nabi Muhammad SAW para keluarga, para sahabat dan umat hingga kita semua senantiasa dalam istiqomah memegang risalah-Nya, amin.
Saudaraku Rohkihkumullah, pada Kotib Jumat (26/4/13) ustad Azis Muslim mengingatkan kita semua disaat diberikan sisa umur agar dimanfaatkan untuk beribadah kepada sang khaliq.Terutama adalah untuk meningkatkan ketaqwaan Allah SWT dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-larangannya.
Jamaah rohkihkumullah, ustad Azis meminta , kepada semua jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan kepadaNya. Hal ini sebagai bentuk mensyukuri berbagai nikmat Allah SWT yang tidak ternilai harganya. Karena dengan cara ibadah dan pengabdian kepada sang Khaliq sebagai bentuk syukur kepada-Nya.
Bahwa bermakna, syukur di sini berupa meningkatkan segala amal-amal ibadah kepadaNya dengan berbagai bentuk tentu sesuai dengan tuntunan dan aturan dari Allah dan Nabi Muhammad SAW. Artinya, bahwa kita harus instropeksi diri amalan-amalan ibadah kepada dirinya sudah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Namun jangan hanya diri kita sendiri, Azis Muslim kembali mengajak agar keluarga kita juga diminta untuk lebih giat lagi beribadah kepada Allah SWT. Jangan ibadah yang dilaksanakan hanya untuk diri sendiri sementara keluarga tak diajak untuk beribadah kepada sang Khaliq.
Sebagai iman dalam rumah tangga, kita wajib untuk mengingatkan sekaligus menyarakan agar beribadah sesuai dengan tuntunan agama aturan yang benar sehingga kita dan keluarga terhindar dari siksaan api neraka. Tentu harapannya, adalah selamat dunia akherat dan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah sebagai tujuan menuju kehidupan akherat yang sesungguhnya.
Kehidupan dunia merupakan kehidupan sesaat yang harus diisi dengan amal ibadah sebagai pintu gerbang menuju kehidupan yang sesungguhnya kekal dan selama-lamanya.
Jika tidak waspada atas kehidupan sesaat ini, untuk menggunakan kesempatan sebaik-baiknya guna menjalankan perintah berupa ibadah kepadaNya. Maka, nantinya jangan sampai menyalahkan diri sendiri apalagi kepada orang lain, jika mendapatkan diri lembah hina dimata Allah yakni ke neraka.
Sebab Allah SWT, telah memberikan keleluasaan waktu, umur, kesehatan dan kelapangan rezeki dan nikmat-nikmat lainnya. Namun jika waktu telah diberikan Allah disia-siakan begitu saja pengadilan Allah SWT akan melibas orang-orang melewatkan waktu hanya semata-mata untuk mengejar dunia semata.
Sebagaimana digambarkan Al-Quran surah Al-Mukmin menyebutkan, bahwa nanti penghuni neraka meminta kepada Allah untuk kembali diberikan tangguh (waktu) barang sesaat saja untuk beribadah kepada-Nya.
Namun Allah SWT menolak permintaan penghuni neraka untuk memberikan waktu ke dunia agar bisa beriman dan beramal sholeh. Malahan Allah telah menutup penghuni neraka untuk tetap tinggal dan meresakan siksa api neraka tersebut.
Hal ini menujukkan sementara Allah telah memberikan berbagai Rahman dan Rohimnya terutama diberikan kesempatan seluas-luasnya kehidupan, tapi sayangnya kesempatan itu hanya dipergunakan untuk mengejar kehidupan dunia semata hanya bukan untuk beribada kepada-Nya.Padahal, sebagai umat Nabi Muhammad SAW Allah SWT telah memberikan contoh bagaimana memusnahkan umat-umat sebelumnya karena keingkaran kepada-Nya.
Begitu pula, bagaimana Allah telah mengazab Nabi Adam AS dan Siti Hawa dikeluarkan dari surga karena tidak taat kepada perintah Allah agar menjauhi salah satu buah di surga. Karena berbagai bujukan dan ajakan terus-menerus dari syaitan keduanya akhirnya melangggar perintah Allah dengan cara memakan salah satu buah surga larangan Allah.
Kemudian Allah mengeluarkan Nabi Adama AS dan Siti Hawa dari surga dalam keadaan terlunta-lunta dengan telanjang di dunia.
Dalam pertobatan selama ratusan tahun akhirnya keduanya diampuni dan dipertemukan kembali di zajirah tepatnya di bukit arafah saat ibadah haji bisa menjumpai tempat itu, merupakan salah satu tempat untuk berdoa yang diijabahi Allah, dengan sebutan bukit bukit kasih sayang.
Dengan diampuni pertobatan itu, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian berkembang biak manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan berbagai jenis termasuk kita semua ini di Indonesia.
Saudaraku dirahmati Allah, tidak saja Nabi Adam AS dialami juga oleh Nabi Yunus saat beliau karena putus asa kepada umat kemudian meninggalkan begitu saja.
Allah langsung memberikan azab berupa Nabi Yunus dimakan salah satu ikan besar, karena dengan doa tobat terkenal Laillaha Antas Subhanaka Inni Khuntu Minnadzolimi diterima taubat Nabi Yunus dan oleh Allah SWT dikeluarkan dari perut ikan besar tersebut.
Dari gambaran dua nabi langsung mendapat azab Allah SWT, karena keingkaran kepadaNya. Menujukkan bahwa Allah tidak kompromi kepada semua manusia termasuk nabi pun jika tidak taat kepadaNya maka Allah langsung menujukkan siksanya.
Apalagi kita sebagaimana manusia biasa, tentu kita harus senantiasa beribadah kepadaNya. Agar kita semua termasuk orang-orang selamat dunia dan akherat, amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !