Totalitas Taqwa Kepada-Nya

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudaraku dimanapun berada, senantiasa kita terus mengucap syukur kepada Allah SAW atas berbagai nikmat, Islam, Iman dan Ikhsan untuk terus meningkatkan amalan-amalan sholeh untuk bekal kelak menghadap kepda-Nya.

Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat dan penerus risalah semoga termasuk kita semua sebagai penerus-penerus risalah-Nya, hingga sampai akhir hayat hidup di kandung badan.

Saudaraku dimulyakan Allah, kotib Jumat (22/3/13) kemarin, usatad Syahroni mengajak untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya iman dan taqwa kepada-Nya. Dalam artian, iman percaya tentang ada Allah dengan dzat-dzat dengan segala ciptaan berupa langit dan bumi sebagai bentuk kekuasaan dan penciptaan-Nya tak bisa dibantah.

Karena itu, pasti setiap taqwa setiap kotib tentu selalu berwasiat kepada dirinya dan jamaah hal ini sangat penting, mengingat dengan taqwa sebenar-benarnya dalam artian meninggalkan segala larangan-larangan dan menjalankan segala yang diperintahkan.

Sebagai bentuk konsekuensi dari pada taqwa tersebut, tentu kita harus bisa memaknai dengan sungguh bukan sebatas ucapan dan bahasa semata. Tapi lebih dari itu, bentuk totalitas dalam kehidupan sehari-hari dibuktikan dengan bernama taqwa itu.

Makna taqwa sangat gampang diucapkan tapi sangat sulit untuk dipratikkan, coba kita lihat bagaimana banyak manusia saat ini kendati diberikan Allah rahmat sehat namun dia tak mau melaksanakan sholat Jumatan. Bahkan masih juga dijumpai sejumlah orang melakukan perbuatan-perbuatan yang dilanggar oleh Allah SWT tanpa takut sedikit kepada-Nya.

Oleh karena itu, Jamaah dirahmati Allah, sangat bersyukur kita semua bisa berkumpul di sini bersimpuh dan berjusud kepada Allah sebagai bentuk pengabdian kepada Rabby, kendati masih banyak terjadi kekurangan-kekurangan dalam berbagai ibadah.Namun realisasi iman dan taqwa telah dibuktikan dengan amalan-amalan ibadah seperti sekarang ini (maksudnya jumatan).

Saudaraku se-iman, disamping iman dan taqwa juga banyak sebagain orang beranggapan tentang penafiran tentang rabbalathitna inna signa autagna  Allah menguji sesuai dengan kemampuan.

Ternyata ayat tersebut banyak ditafsirkan termasuk keringanan tentang amaliah-amaliah yang sesuai dengan kemampuan. Hal ini, menjadi orang-orang terjebak pada khalam Allah.......diantaranya adalah acap kali khatam Alquran namun, dilukiskan oleh hadis nabi Muhammad SAW nantinya orang seperti ini hanyalah bentuk membaca Alquran tapi hanya sampai di kerongkongan saja.

Artinya, mereka buta makna dan maksud dari Alquran tersebut, kendati sering khatam Alquran dalam kesehariannya tak seperti apa yang ada dalam kandungan kita suci Alquran tersebut.

Semoga kita tak seperti digambarkan hadis nabi tersebut dan senantiasa dalam mengamalkan segala isi dalam kandungan Alquran itu.Amin

Wassalamualaikum Wr.Wb.


Semoga senantiasa kita dan keluarga dalam lindungan Allah SWT. Amin.