Headlines News :
Home » » Allah SWT Mencukupkan, Tawakal dan Sabar

Allah SWT Mencukupkan, Tawakal dan Sabar

Written By Unknown on Kamis, 21 Maret 2013 | 03.32




Bissmillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudaraku se-Iman, marilah senantiasa terus bersyukur atas berbagai rahmat dan karunia berupa Islam, Iman dan Ikhsan untuk meningkatkan amalan-amalan ibadah sebagai bentuk rasa pengabdian kepada Allah SWT sebagai makluk dhoib, lemah dan serba kekurangan dengan sungguh-sunggguh bertawal kepada-Nya.

Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat dan umat hingga kita semua semoga senantiasa tetap bepegang teguh tali risalah-Nya hingga akhir menghadap Ilahirobby, amin.

Saudara dimanapun berada semoga senantiasa dalam lindungan Allah, perlu menyimak pada Jumatan (15/3/13) usatad Satria Pria Utama dalam kurbahnya  menyampaikan tentang perlu dan pentingnya bertawakal kepada Allah SWT. Dengan tawakal Allah akan mencukupkan segala keperluan manusia, namun tawakal yang bagaimana ?

Berbicara tawakal merupakan hasil akhir dari sebuah usaha dan doa, karena itu seberat apapun bekerja sejak pagi hingga malam tak kenal lelah, capek dan serba kekurangan.

Dengan semangat untuk membahagiakan keluarga lantaran didasari tawakal kepada Allah SWT terasa ringan bahkan menumbuhkan rasa motivasi dalam diri sendiri sekalipun kadang kala kekurangan.

Saudaraku, dengan rasa tawakal dengan penuh ke-imanan tersebut, sudah barang tentu hati menambah  tentram bahagia dengan segala kekurangan diantara  kebutuhan keluarga. Sebab sudah menjadi kewajiban setiap umat Nabi Muhammad SAW untuk senantiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga merupakan bagian dari ibadah.

"Kita sebagai umat nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk bekerja keras bukan untuk malas-malasan. Sebab sesungguhkan umat Islam ada pekerja keras, nabi juga tidak senang umatnya cepat mengeluh, apatis bahkan cepat putus asa," kata usatad Satria  mengingatkan jamaah Masjid Attaqwa, seraya menambahkan memang tak semua umat nabi dalam bekerja berhasil dari sisi materi bukan semata malas tapi semua ingin untuk mendapatkan keberhasilan bernama materi melimpah.

Oeh karena itu, sebagian kecil berhasil dalam usaha keras tak lain, hal itu juga merupakan rahmat Allah SWT yang harus disyukuri dengan bentuk berbagai amalan-amalan sholeh, tapi sebeliknya bila kurang beruntung bukan berarti kita sengaja dimarjinalkan oleh Allah SWT. "semua ini adalah ujian buat kita, termasuk mereka dilebihkan kekayaan juga akan ditanyakan oleh Allah untuk apa saja sebagian hartanya untuk dibelanjakan, dan sebaliknya yang kurang beruntung dalam usaha merupakan ujian yang harus semakin tawakal kepada-Nya," ujar Satria Pria Utama ini.

Bagi yang kurang beruntung sebagain diantara  kita sudah seharusnya memberikan bantuan sesuai  dengan kemampuan, terutama untuk menyemangati agar terus dekat dengan  Allah melalui ibadah-ibadah lain. Agar terhindar dari dilingkungan termarjinalkan akhirnya menjadikan diri tertutup.

Padahal Allah sendiri telah menjamin tentang tawakal baik urusan dunia dan akherat, “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS ath-Thalaaq 3).

Selanjutnya makna tawakal sendiri juga dijelaskan di ayat yang lain sebagai berikut; “Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS al-Maidah 23)

Sisi lain, tawakal yaitu sabar, sebagaimana firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.” (QS an-Nahl 42).

Nabi Muhammad SAW mengajarkan persoalan tawakal ini tak ubahnya seperti seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar di pagi hari dan pulang dalam keadaan kenyang di waktu sore hari. Dari pagi sampai petang, sampai tidak bisa melihat lagi keadaan karena gelap terus pulang.

Dan harus istirahat. Begitu seterusnya sampai dapat atau sampai ketentuan bagi kita terkuak. Berhasil atau gagal. Itulah pilihan terbaik yang diberikan Allah kepada makhluknya.


Wassalamualaikum Wr.Wb.


Semoga Allah SWT menjaga Islam, Iman dan Tawakal kita. Amin.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dakwah DKM MASJID AT' TAQWA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zack Template