Headlines News :
Home » » Himah Dibalik, Pulang Rasulullah ke Rabb-NYa...

Himah Dibalik, Pulang Rasulullah ke Rabb-NYa...

Written By Unknown on Rabu, 07 Mei 2014 | 00.52


Bismilahirramanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.

Saduaraku se Iman dimanapun berada, segala puji milik Allah SWT yang terus menerus mengurus makluknya, marilah kita senantiasa bersyukur  kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan tak terhitung jumlahnya, lebih-lebih nikmat Islam, Iman dan Taqwa kepada-NYa untuk senantiasa manfaatkan disisa umur ini untuk beribadah kepada-NYA, amin.

Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan alam manusia terbaik baginda Rasul Nabi Besar Muhammad SAW, telah memberikan contoh dan teladan, kepada keluarganya, sahabatnya, dan umatnya semoga termasuk kita semua menjadi umatnya senantiasa istiqomah meneladaninya, amin.

Saudaraku se Iman,  pada kesempatan ini  penulis sengaja untuk mengetahui riwayat Nabi Muhammad SAW saat terakhir meninggalkan kita sebagai umatnya, hal ini jangan sampai kita terjebak pada sunah tentang mengucapkan selawat Nabi Muhammad semata, tapi lebih jauh lagi yakni mencontoh segala ahlak dan tata cara beribadah sehingga perkerjaan ibadah kita tidak sia-sia semata.

Sebagaimana pada Firman Allah SWT, tentang Allah dan Malaikat dan mengucap Shalawat kepada Nabi Muhammad, sangat berbeda makna dan artinya umatnya untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Tegasnya, janganlah sebagai ungkapan shalawat kepada Nabi Muhammad mengganggap diri terlepas dari berbagai ibadah yang dicontohkan kepada umatnya. Padahal dari balik ungkapan selawat Nabi Muhammad SAW mengandung arti sangat dalam yakni  mencontoh, meneladani dan mengamalkan segala bentuk apapun perilaku Nabi terdapat pada suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang berimanan, sebagaimana ditegaskan Allah pada Surat Al-Ahzab ayat 21.

Oleh karena, dibalik meninggalkan tuntunan Nabi Muhammad membawa kabar gembira bagi orang-orang beriman, adalah untuk mau bertekad diri untuk menjalankan segala perintah Allah dan Rasulullah, sebagai panutan dalam beribadah kita sehari-hari  untuk diri sendiri, keluarga, dan kepada saudara-saudara se Iman yang lainnya.  

Untuk itu, berbagai  saat Nabi Muhammad akan meninggalkan umat kali ini sengaja kami tulis dengan mengambil  dari berbagai sumber semoga benar adanya. Jika ada kesalahan semata-mata karena kesalahan diri penulis, jika benar semata-mata datangnya  Allah SWT, amin.

Disebutkan pada riwayat saat Nabi akan meninggalkan umat, yakni pada waktu itu, saat  Subuh Rasulullah Saw memanggil Imam Ali, rupanya saat itu Rasulullah Saw merasa kedinginan yang sangat, Beliau merasa tidak bisa melangkahkan kaki untuk memimpin Sholat Subuh berjamaah, sehingga Beliau memutuskan memanggil Imam Ali untuk memberi pesan Kepada Abu Bakar agar MengImami Sholat Subuh berjamaah.

Dikisahkan tiga kali Imam Ali meminta Abu bakar untuk mengImami Sholat Subuh berjamaah, sesuai pesan Baginda Rasulullah Saw. Dan tiga kali juga Abu Bakar menolak,dia berkata “Kalau masih ada Rasulullah tidak pantas saya mengimami Sholat Subuh” begitu kata Abu Bakar. Hingga akhirnya Rasulullah memaksakan dirinya untuk menjadi Imam, yang diriwayatkan itulah Sholat Subuhnya yang terakhir. Kemudian berangkatlah Rasulullah untuk mengImami Sholat Subuhnya dan ternyata itu

Sholat Subuh terakhir, disebagian riwayat dikisahkan, ketika Rasulullah mengucapkan Salam, Beliau langsung menghadapkan mukanya,menghadapkan wajahnya kepada Jamaahnya, kepada Sohabatnya yang pada saat itu sudah berlinang air mata semua, karena mereka merasa jangan-jangan Rasulullah sudah akan meninggalkan mereka.



Pada saat Beliau selesai Salam beliau langsung menghadapkan wajahnya kepada jamaahnya dan dibacakannya ayat yang terakhir Surat Al-Kahfi Surat ke-18 ayat 110 :
Bukan hanya satu tapi ada tiga kelompok kematian, Izroil hanya tingga eksekusi ketika tinggal di tenggorokan. Bukan Izroil yang mengerjakan, selama ini kita beranggapan bahwa Izroil yang mengerjakan semua tapi tidak, melainkan tiga kelompok kematian. Kelompok yang pertama mengeksekusi dari jempol kaki hingga ke lutut.

Dimatikannya saraf-saraf kita satu persatu, malaikat yang kedua melanjutkan mencabut nyawa dari lutut hingga ke pusar, selesai kemudian malaikat ketiga mencabut Nyawa dari pusar hingga tenggorokan. Barulah Malaikat Jibril dan Izroil mengeksekusi dari tenggorokan, Izroil mempersilahkan Jibril untuk maju terlebih dahulu,untuk apa? Rasulullah Saw.

Berkata kalau yang didatangi ini adalah suami yang menyayangi istrinya, memberi rizki dengan jalan yang halah taat dia beribadah sholatnya tekun, senang dia meminta ampun kepada Allah, kalau yang didatangi kata Rasulullah adalah seorang anak yang taat kepada orang tuanya patuh kepada gurunya dia jaga Sholatnya dia keluarkan zakatnya dia cari jalan-jalan Rizki yang halah disisinya, kalau yang dia datangi adalah seorang istri yang menjaga aib suaminya, menjaga kehormatan suaminya, pokoknya Kata Rasulullah kalau yang didatangi ini adalah orang yang sholeh, maka Jibril akan mendatangi Si Fullan yang mau meninggal dunia ini dari sisi kanan, kemudian Jibril mengepakan sayapnya yang kanan dan tampaklah Surga yang bertingkat-tingkat disana.

Saking senangnya orang itu kata Rasulullah Saw. Orang ini tidak dapat mengatakan sepatah katapun, tidak bisa ingat dengan siapapun dan kemudian memutihlah dan bersinarlah wajahnya karena saking bahagianya. Subhanallah.

Para Sahabat yang mendengar ayat ini dan mengerti benar ayat ini, mereka makin menangis mereka melinangkan air mata, diantaranya Abu Bakar Ra.
Katakanlah wahai Muhammad Sesungguhnya Aku ini manusia yang sama seperti kalian, seolah-olah Rasulullah Saw ingin berkata kepada kita semua umatnya, kalau Rasulullah adalah manusia biasa yang butuh makan kalu Rasulullah adalah manusia biasa seperti kita yang butuh minum, maka Rasulullah adalah manusia yang hidup dan suatu saat akan meninggal dunia.

Barang siapa yang ingin bertemu Allah Swt. Tuhannya, hendaknya dia banyak-banyak melakukan amal Soleh dan jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu.
Dikisahkan Abu Bakar Ra. Mengingat episode disaat Beliau menemani Rasulullah Saw Hijrah, ada goa Tsur disana, Allah kemudian Wahyukan kepada Nabi Agung Muhammad Saw untuk beristirahat disana.

Masuklah kemudian Abu Bakar dengan Rasulullah kedalam goa itu, begitu masuk karena lelahnya Rasulullah tertidur dalam pangkuan Abu Bakar Ra. Yang bukan saja dia adalah Jamaahnya, Sahabatnya, tapi beliau adalah Mertua dari Rasulullah Saw. Ketika Rasulullah tertidur dipangkuan Abu Bakar, Abu Bakar melihat ada ular dan Abu Bakar sendiri tahu bahwa ular itu akan menggigit salah satu diantara mereka berdua yaitu Rasulullah atau Abu Bakar akan digigit oleh ular itu, dan karena kaki Abu Bakar yang menjulur maka digigitlah kakinya, jika saja Abu Bakar tidak Mencintai Rasulullah dengan begitu besar, ingin rasanya Beliau mengusir ular itu, tapi Beliau tahu jika

Beliau mengusir ular itu maka Rasulullah Saw. Akan terbangun dari tidurnya, dan karena kecintaannya yang begitu besar pada Rasulullah, Abu Bakar Ra. Mengikhlaskan kakinya untuk digigit ular itu, dan saat digigit oleh ular itu hampir saja Abu Bakar menjerit karena sakitnya, tapi Beliau tidak mengeluarkan suara sedikitpun karena Beliau tidak mau membangunkan Baginda Rasulullah Saw. Subhanallah! Cinta para Sahabat Rasulullah kepada Rasulullah memang tidak dapat diukur. Dan Beliau mendengar Rasulullah Saw. Membaca ayat tadi Surat Al-Kahfi ayat ke 110.

Imam Ali pun begitu, Beliau ingat disaat beliau menemani Baginda Rasulullah dari kamarnya untuk kemudian berdiri menjadi Imam Sholat Subuh dan Rasulullah membacakan ayat itu, dan Imam Ali paham bahwa Rasulullah mendekati ajal Beliau. Imam Ali mengingat ketika Jibril Mewahyukan kepada Rasulullah, bahwa ada enam kafir Quraisy yang bergerak berjalan untuk mengepung rumah Rasulullah, salah satu yang dipanggil adalah Imam Ali Ra. Ditawarkan oleh Rasulullah “siapakah diantara kalian engkau Ali Sahabatku atau engkau Ayahku Abu Bakar?




Yang akan menggantikanku disini agar kafir Quraisy mengira aku masih ada disini”, kemudian Imam Ali mengambil posisi “aku saja Ya Rasulullah” dan Imam Ali menempati Posisi tidurnya Rasulullah. Dan Rasulullah pergi berangkat, tapi sayang saat itu sudah tiba dahulu enam Kafir Quraisy yang kira-kira sudah sejarak lagi untuk sampai dirumah Rasulullah, lalu kemudian Allah Swt. Mewahyukan lewat Jibril,agar Rasulullah menggenggam pasir dan kemudian menyebarkannya didepan rumah, dan singkat ceritanya kemudian Kafir Quraisy itu tertidur, Subhanallah.

Sholat Subuh terakhir Rasulullah.

Pada saat Rasulullah sampai dirumah, kemudian terdengar ada suara pintu yang diberi Salam, Fatimah kemudian menyaut "Wa’alaikum salam warohmatullahi Wabarokatuh. Siapa yang diluar?" Kemudian dijawab, “ Saya sudah datang, salamkan kepada Rasulullah aku sudah datang “ perlu diketahui wahai Saudaraku semua, hanya satu orang yang malaikat Jibril dan Izroil memberi Salam ketika hendak menjemput kita semua, yaitu Kepada Baginda Rasulullah Saw. Karena Allah memerintahkan kepada Izroil “ Wahai Izroil kalau nanti Rasulullah Saw.

Menolak untuk dicabut Nyawanya, maka Pulanglah “ Subhanallah, disampaikan kemudian oleh Fatimah kepada Rasulullah bahwa di depan ada tamu. Rasulullah menjawab “ tamu yang kau maksud sudah ada disini “ Fatimah bingung karena tidak ada yang bisa dia lihat tapi Rasulullah mengatakan bahwa tamunya sudah ada disini, karena tamunya Adalah Malaikat Izroil Alaihi Sholatu wassalam. Saudaraku semua umat muslim, Rasulullah Saw. Tahu bahwa diperintahkan kepada Izroil jika Rasulullah menolak untuk diambil Nyawanya maka Rasulullah boleh mengusir Izroil. Maka keluarlah kalimat dari Beliau bahwa beliau belum berkenan Dicabut Nyawanya, sebelum Beliau bertemu Malaikat Jibril Alaihi Sholatu Wassalam.

“Ya Izroil aku belum Ridho kau ambil Nyawaku sebelum kau Hadirkan Jibril dihadapanku” ini menyalahi aturan ini, kematian Rasulullah Saw tidak Lazim, Harusnya tidak boleh Izroil menghadap orang yang akan Dicabut Nyawanya kecuali ditemani Malaikat Jibril. Dan ini sudah Hadist Rasulullah Saw. “ Tidak ada satupun diantara kalian apakah muslim atau kafir, kecuali kau meninggal Dunia dengan didatangi Malaikat Jibril dan Izroil “ kenapa perlu malaikat Jibril itu datang?Rasulullah kemudian Meriwayatkan.

Malaikat Jibril pun tidak datang sendiri melainkan dengan tiga Kelompok Kematian” digambarkan Oleh Allah dalam Surat As-Sajdah ayat 11 :
Sebaliknya kalau yang didatangi adalah orang-orang yang durhaka, suka meninggalkan Sholat suka berbohong suka berjudi main perempuan mencuri dan belum Bertaubat kepada Allah Swt. Sebelum dia mati maka Jibril akanmendatanginya dari sebelah kiri dan Mengepakan sayapnya yang sebelah kiri. Dan diNeraka lah mereka akan tinggal. Astaghfirullah. Sama seperti si Sholeh dia juga tidak bisa berkata apapun tetapi itu karena ketakutannya. Beristighfarlah kalian sebelum Nyawa sampai di tenggorokan. Karena tidak akan ada lagi kata.

Bedanya saat mencabut Nyawa Rasulullah Jibril tidak datang, kemanakah dia? Karena tidak perlu lagi dia mengepakan Sayapnya sudah jelas tempat Rasulullah adalah di Surga yang terbaik. Subhanallah, tapi dimanakah Jibril bukankah seharusnya dia turun bersama Izroil. Memang dia turun bersama dengan Izroil dari Baitul Makmur tetapi di langit yang Pertama Dia bilang kepada Izroil “ Teruskan ya Izroil aku tidak tega melihat kau mencabut orang yang paling aku Cintai” Subhanallah. Tapi karena Rasulullah menginginkan kehadiran Jibril akhirnya Izroil kembali lagi menuju langit yang pertama mengundang Kembali Jibril untuk datang menjemput Rasulullah.

Begitu sampai Jibril bertanya kepada Rasulullah “ Ada apa Ya Rasulullah engkau memanggilku ?” ternyata begitu cintanya Rasulullah kepada kita Umatnya beliau ingin bertanya bagaimana Nasib kita semua Umat Muslim Subhanallah. “ Wahai Jibril aku belum Ridho kau cabut Nyawaku sebelum aku tahu bagaimana Nasib Umatku sepeninggal Diriku “ Subhanallah Cinta Rasulullah kepada kita begitu besar. Jibril menjawab “ Itu bukan Hakku ya Rasul Ijinkan Aku kembali dulu nanti akan kukabarkan jawaban dari Allah “.

Barulah kemudian keluarlah Hadist dari Rasulullah Bahwa kita Umatnya akan selamat kalau kita memegang Kitabullah dan memegang Sunnahnya Rasulullah. Barulah kemudian Rasulullah menjawab “ Saya Ikhlas dan Ridho dicabut Nyawanya “. Kemudia Rasulullah balik kanan dan Izroil pun bekerja langsung bukan diwakili oleh yang lain. Begitu Izroil bekerja mengambil Nyawa Rasulullah Jibril memalingkan Mukanya kekanan, dan ditanyalah Jibril oleh Izroil “ Kenapa wahai engkau Jibril, Mengapa kau Memalingkan Mukamu? “ Jibril menjawab “ Teruskanlah saja, Aku tidak tega melihat kau Mengambil Nyawa Orang yang paling aku Cintai “ Subhanallah dua kali Jibril mengatakan itu. Tidak sanggup dia, karena Rasulullah bilang “ Seukuranku saja dicabut Nyawa itu, tanpa Ridho dari Allah, akan lebih sakit daripada di sabet dengan seribu pedang yang paling tajam di Dunia “ tapi dengan Ridho Allah Rasulullah tidak merasakan apapun.

Ketika Izroil mencabut Nyawa Rasulullah dari ujung kaki, Rasulullah berkata “ Umatku Umatku Umatku “ Rasulullah tidak menyebut Ibunya Istrinya atau Keluarganya. Tapi Baginda Rasulullah menyebut kita Semua “ Umatku Umatku Umatku “ Subhanallah, begitu besar cinta Rasulullah. Sampai di lutut Rasulullah masih menyebut kata yang sama. Mungkin jika saya termasuk Umatnya maka seolah-olah Baginda Rasul menyebut Nama saya. Subhanallah. Seolah-olah Rasulullah juga ingin mengatakan kepada kita “Bagaimana Nasibmu nanti?”. Begitu sampai di pusar / begitu sampai di pinggang kalimat Beliau ganti “ Asholat Asholat Asholat “. Dari Pusar ke tenggorokan Beliau mengatakan “ Alaikum Bissholat Alaikum Bissholat Alaikum Bissholat “ Rasulullah mengatakan “ Wajib Atasmu Sholat Wajib Atasmu Sholat Wajib Atasmu Sholat “.

Sampai di tenggorokan mestinya Rasulullah tidak bisa berkata lagi seperti yang Beliau katakan. “ takan ada lagi manusia yang bisa berbicara karena disinilah Malaikat Jibril dan Izroil bekerja “ tapi ada satu rahasia kenapa Rasulullah masih Bisa mewariskan Nasehat yang paling terakhir, karena ketika Izroil sampai ditenggorokan Izroil mempersilahkan Jibril, kata Jibril “ tidak usah, Rasulullah memang benar-benar Ma’sum.” Karena tidak diperlihatkan itu, tidak dikepakannya sayapnya, maka Rasulullah masih bisa berbicara. Dan inilah Nasehat Beliau yang terakhir “ Kewajiban Atasmu Sholat dan kewajiban Sholatnya orang-orang yang ada dipundakmu”. Dan Rasulullah menghembuskan nafas yang terakhir dengan kalam “ Ashadu Ala Ilahaillallahu Wa Ashaduanna Muhammadarrasulullah “.

Dijemput oleh tidak kurang tujupuluh ribu malaikat yang menyambut, dikisahkan saat itu Burung-burung berhenti terbang, angin berhenti bertiup, Menyambut kedatangan sosok Manusia Agung yang Dirahmati Allah menjadi Rahmat bagi seluruh Alam Semesta, Tapi Cintanya Rasulullah kepada kita tidak selesai sampai disitu.
Diriwayatkan dalam suatu kitab kecil ada suatu episode ketika menjelaskan Surat Al Kahfi :

Saudaraku Semua, Asalkan kita menjalankan Perintah Allah yaitu berpegang pada kitabnya dan Sunnah Rasulullah InsyaAllah, kita akan selamat di Dunia atau Di akhirat.
Pada saat kita dibangkitkan kembali, orang yang akan Allah bangkitkan pertama adalah Rasulullah Saw. Allah mengutus empat Malaikatnya yaitu Izroil, Isrofil, Mikail dan Malaikat Jibril, untuk mencari makam Rasulullah Saw. Dimana Makamnya. Tetapi empat Malaikat itu tidak dapat menemukan dimana Makam Rasulullah. Sampai kemudian Allah Swt. Memberikan Cahyanya dan tampaklah cahyanya, dan empat malaikat itu saling berkata, bangunkan bangunkan bangunkan, Izroil diperintah apa kata Izroil “ la “ tidak. Isrofil dan Mikail pun sama. Sampai akhirnya mereka memutuskan yang lebih berhak adalah Jibril. Lalu saat membangunkan Jibril berkata “ Bangun wahai kekasihku Bangun wahai kekasihku Bangun wahai kekasihku “ dan kalimat pertama yang dikatakan Rasulullah adalah “ Dimana Umatkuu! “ Subhanallah betapa Cinta Rasulullah tak terputuskan. Tapi cintakah kita kepadanya? Menjalankankah kita Sunnahnya hari ini? Kemarin ? lusa ? Astaghfirullah.

Lalu kemudian Rasulullah bertanya “ Hari apakah ini ? “ Jibril menjawab “ Ini hari sudah Dijanjikan Oleh Allah Swt. Dimana Malaikat Ridwan menghiasi Surga untuk dimasuki orang-orang yang Soleh, dimana hari ini Allah memerintahkan Malaikat penjaga Neraka, untuk memanaskan tungku-tungku neraka dan dibuka pintu itu “ Rasulullah berkata lagi seolah-olah tidak bergeming hari apa itu “ Dimana Umatku? “. Subhanallah. Rasulullah masih menanyakan dimana kita. Subhanallah! Apa yang kita lakukan.

Saudaraku semua umat Muslim, sekarang kita bisa tahu bahwa Rasulullah menyuruh kita semua Umatnya Untuk Sholat, itulah yang paling Utama, karena Sholat mencegah perbuatan Mungkar. Rasulullah benar-benar menyuruh kita untuk berpegang teguh Kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Apakah kita akan mengecewakan sosok yang Sangat mencintai kita? Cintailah Rasulullah sebagaimana beliau mencintai kita, laksanakan Sunnahnya, Sholatnya ngga cuman wajib, Syukur bisa Qobliyah sama Ba’diyah, Syukur lagi Bisa Dhuha sama Tahajud, Shodaqohnya diperbanyak, agar kita bisa bertemu dengan Allah Swt.

Malaikat Jibril Menemui Rasulullah

Nabi Muhammad Saw. baru saja kembali dari ziarah maqam para shahabat (baqi’), ketika Malaikat Jibril menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah menginginkan dunia dan segala isinya, atau bertemu Allah Swt? Dan Rasulullah Saw memilih opsi kedua.

Setibanya di rumah, Aisyah ra. menyambut Rasulullah seraya berkata; “Wahai Rasul, kepalaku pusing”. Rasulullah-pun tersenyum, “Demi Allah wahai istriku, kepalaku juga pusing sekali”. Lalu Rasulullah bertanya kepada Aisyah sambil bersendagurau, “Apa yang menjadi beban pikiranmu, bila engkau meninggal duluan sebelum aku?”

Sambil bersenda mesra Aisyah menjawab, “Demi Allah, jika demikian wahai Muhammad, Engkau tinggal menjumpai istri-istrimu yang lain”. Rasulullah tersenyum mendengar jawaban Aisyah, dan Beliau tidur pada malam itu dalam keadaan sakit. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan wafatnya beliau.

Rabu, 7 Rabi’ul Awwal 11 H (Lima hari sebelum wafat)

Seperti biasa Nabi Muhammad Saw. mengunjungi istri-istrinya secara adil. Dan setibanya di rumah Maimunah ra, sakit Beliau tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah memanggil istri-istrinya untuk berkumpul, lalu meminta izin agar bisa dirawat di rumah Aisyah ra. Keadaan Rasulullah semakin parah, beliau terpaksa dipapah oleh  Fadhil bin ‘Abbas dan Ali bin Abi Thalib menuju ke rumah Aisyah, sedang kedua kaki Beliau sudah tidak bisa menapak tanah.



Kamis, 8 Rabi’ul Awwal 11 H (Empat hari sebelum wafat)

Rasulullah meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air dari tujuh sumur yang berbeda. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan dengan air tersebut. Karena merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar dan berkhutbah di hadapan ummatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat shalat magrib berjamaah bersama para shahabat.

Itu merupakan khutbah terakhir Rasulullah, dan shalat terakhir beliau bersama para sahabat dan pengikutnya.  

Minggu, 11 Rabi’ul Awwal 11 H (Satu hari menjelang wafat)

Nabi Muhammad Saw. membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghibahkan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin. Tidak ada yang tersisa dari harta Beliau kecuali disedekahkan semuanya.

Senin pagi, 12 Rabi’ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)

Ketika kaum muslimin sedang menunaikan sholat shubuh berjama’ah, dan Abu Bakar r.a bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang bersebelahan dengan jama’ah shalat. Rasulullah tersenyum menyaksikan para shahabatnya mendirikan shalat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah beliau tempuh bersama para shahabatnya itu selama 23 tahun.

Abu Bakar dan sebahagian jamaah sadar kalau Rasulullah sedang memperhatikan mereka di depan pintu rumahnya. Nyaris saja Abu Bakar melangkah mundur sebagai isyarat agar Rasulullah mengimami mereka, namun Rasulullah berkata, “Lanjutkan shalat kalian..” Rasulullah tersenyum dan menutup kembali pintu rumahnya.

Itu adalah kali terakhir para shahabat melihat Rasulullah sebelum beliau wafat. Dan juga kali terakhir Rasulullah melihat para shahabat, dan saat itu mereka dalam keadaan sedang shalat.

Senin, waktu dhuha, 12 Rabi’ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)

Fathimah ra., putri Rasulullah Saw mendatangi beliau, dan duduk di sebelah kanan Rasulullah. “Selamat datang wahai putriku” Sapa Rasulullah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepada Fathimah, seketika Fatimah menangis. Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu pula Fatimah tertawa. 

 “Apa yang dikatakan Rasulullah Saw kepadamu?” Tanya Aisyah ra.

“Pertama, Rasulullah membisikkan kepadaku; ‘Bahwa Malaikat Jibril biasanya menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin pertanda ajalnya sudah dekat’. Makanya aku menangis”. Jawab Fatimah Ra.

Lalu Fatimah melanjutkan, “Yang kedua, Rasulullah menanyakan, ‘Apa kamu bersedia menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan melanjutkan perjuanganku? Atau bersediakah engkau menjadi ‘Ibu bagi orang-orang yang beriman(ummahatulmukminin)?’ Dan aku tertawa haru mendengar pertanyaan itu”, tuntas Fatimah ra.

Ini adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan putri tercintanya Fatimah Ra.

Senin, detik-detik wafatnya Rasulullah, 12 Rabi’ul Awwal 11 H

Di detik-detik terakhir, datang Abdurrahman bin Abubakar (Abang dari Aisyah ra) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat isyarat istrinya tahu Beliau seperti ingin bersiwak saat itu. Lalu Rasulullah duduk bersandar pada Abdurrahman. Aisyah ra. langsung tanggap dan meminta siwak dari Abdurrahman agar Rasulullah bisa bersiwak, dan bersiwak adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.

Setelah selesai bersiwak, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit pelan hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo’a;

مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين، أللهم اغفرلي وارحمني والحقني بالرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى..
Artinya:
“Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi..[2]

Setelah membaca kalimat di atas, Nabi Muhammad Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang tersedia di sisi beliau, dan kembali melafadhkan ;

إن للموت لسكرات.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى.. أللهم الرفيق الأعلى..
Artinya:
“Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi ‘sakaratulmaut’, Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi..”

Lalu Rasulullah-pun menghembuskan nafas terakhirnya.. setelah menyampaikan pesan terakhir Beliau kepada ummatnya;


الصلاة.. الصلاة.. الصلاة.. وما ملكت أيمانكم

(Dirikanlah shalat, shalat, shalat! Dan bebaskan budak-budakmu..!)



Anas bin Malik mengisahkan, “Tiada hari yang paling indah dan cerah selain hari kedatangan Nabi Muhammad Saw. ke Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan muram daripada hari ketika Rasulullah Saw. wafat di Madinah”.

Waalaikum Salam Wr. Wb.

Semoga bermanfaat
=====================

[1] Disadur dari Reality Show ‘Khawatir Syabab’, tayang di TV Saudiarabia.
[2] Lihat : Hadits Shahih Bukhari, Kitab 60. Doa, Bab 3368 Doa Nabi SAW, Nomor 5872.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dakwah DKM MASJID AT' TAQWA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zack Template