Asssalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrohmanirrohim,
Saudaraku seiman, marilah senatiasa kita terus mengucap syukur Alhamdulilahirobilalamin atas anugrah nikmat Iman, Islam dan Iksan yang tak terhitung nilai dan jumlah rahmat diberikan Allah SWT kepada kita semua. Semoga kita bisa menjauhkan segala yang dilarang dan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya, amin.
Selawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan hingga kita semua termasuk terus menjalankan segala risalah, untuk kebahagian dunia dan akhirat. Amin.
Jamaah Rohimullah, kotib pada hari Jumat, (15/2/13), Ustad Satya Pria Utama mengajak kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan Iman, Islam, dan Iksan agar beruntung di dunia dan akhirat sebagai akhir dari perjalanan menuju sang Khaliq.
Dengan demikian, tentu ada konsekuensi lagis bagi umat Islam untuk menuju kebagian dunia dan akhirat artinya suka tidak suka senang tidak senang haru menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Jadi sebagai pedoman atau standar hidup kita yakni Alquran dan Assunah Nabi Muhammad.
Mengingat Allah sendiri telah menujukkan fakta-fakta ayat ciptaan berupa langit dan bumi seisinya, agar makluk hidup terutama manusia dengan diciptakan dengan sempurna lahir di dunia tak lain adalah diperintahkan untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi segala perbuatan menyekutukan-Nya.
Hal inilah mendasari kita menjadikan ayat-ayat Allah tersebut sebagai standar dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud nyata pengabdian umat kepad sang Khaliq. Coba sesaat membayangkan pergiliran waktu malam dan siang silih berganti terus menerus mengurus makluk-Nya tak pernah mengeluh dan capek.
Hal ini merupakan tanda bahwa begitu kasih sayang Allah kepada makluknya cukup tinggi terutama umat manusia telah disediakan segala kebutuhan terdapat di langit dan bumi sebagai pelengkap kebutuhannya. Namun sayangnya, masih juga sebagian umat manusia masih lupa tentang fitrah sebagai umat lemah, serba terbatas dan penuh kekurangan ini lupa pada sang Khaliq.
Padahal Allah telah memberikan standar keimanan seseorang terdapat dengan jelas dan tegas bahwa apabila mendengar ayat-ayat Allah maka semakin bergetar hatinya, dan menambah keimanan dan semakin tawakal.
Memaknai bergetar, artinya cukup dalam yakni getaran hati bentuk ketaatan kita kepada Allah agar senantiasa selalu tunduk dan takut kepada-Nya. Sebab segala ilmu-ilmu dunia dan akhirat sudah tersirat dalam kandungan muksizat Allah bernama Alquran.
Begitu juga manambah keimanan dalam artian ayat tersebut memaknai diperintahkan dalam setiap saat untuk instropeksi ibadah sudah benar atau belum terutama perbadingan ibadah secara spiritual dengan amalan-amalan sehari-hari sudah sesuai dengan makna dari keimanan itu sendiri.
Kemudian tawakal bahasa sederhana berserah diri mati dan hidup hanya kepada Allah semata yang diapresiasikan pada amal dan perbuatan kita dalam konteks Habablunallah dan Habluminannas.
Oleh karena dengan kontek kekinian ini, sudah barang tentu dalam kehidupan kita harus menjadikan Alquran dan Hadis Nabi menjadi standar dalam kehidupan kita semua, semoga bisa menyelamatkan dari berbagai azab Allah sebagaimana diacamkan-Nya kepada kaum-kaum mendzolimi dirinya sendiri. Amin.
Pada akhirnya mari memohon kepada Allah SWT semoga kita semua, khususnya kedua orang tua dan keluarga senantiasa dalam bimbingan dan perlindungan Allah. Sebagai harapan selamat dunia dan akhirat. Amin.
Wassalam,
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !